Ketapang, 31 Agustus 2024 – Pada malam Minggu, 31 Agustus 2022, KH. Abdullah Al-Faqier ME telah resmi terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ketapang, sementara KH. Jama’ie Makmur terpilih sebagai Rois Syuriah PCNU Kabupaten Ketapang. Pemilihan ini menandai fase baru dalam kepemimpinan PCNU Ketapang.
Dalam wawancaranya, KH. Abdullah Al-Faqier ME menekankan bahwa NU dan pesantren adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Beliau mengungkapkan bahwa ketika membicarakan NU, sudah pasti hal tersebut juga berkaitan erat dengan pesantren. Sebaliknya, pesantren pun memiliki peran penting dalam pembentukan dan perkembangan NU. “Mayoritas NU terlahir dari kalangan pesantren,” ujarnya. Oleh karena itu, menurut beliau, NU dan pesantren harus selalu berbaur dan bersinergi, bukan bergerak sendiri-sendiri.
Selain menekankan pentingnya sinergi antara NU dan pesantren, KH. Abdullah Al-Faqier juga mengamati jalannya kepemimpinan sebelumnya di PCNU Kabupaten Ketapang. Menurutnya, kepemimpinan sebelumnya sudah berjalan dengan baik, namun belum sepenuhnya komprehensif, terutama dalam hal konsolidasi dengan masyarakat di akar rumput. “Bukan berarti kepemimpinan sebelumnya tidak baik, sudah baik, tapi belum seutuhnya,” ujarnya.
Beliau berharap agar di masa mendatang, program-program PCNU Ketapang dapat berjalan dengan lebih sempurna dan sesuai dengan harapan seluruh masyarakat NU di Ketapang. Terutama, ia berharap adanya komunikasi dan keterlibatan yang lebih intensif antara PCNU dengan masyarakat di semua lapisan.
Pemilihan ini juga diharapkan akan memperkuat peran PCNU Kabupaten Ketapang dalam berbagai aspek kehidupan sosial, keagamaan, dan pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan pesantren.
Dengan demikian, pemilihan KH. Abdullah Al-Faqier ME dan KH. Jama’ie Makmur membawa harapan besar bagi warga NU di Ketapang, terutama dalam memperkuat hubungan antara pesantren dan NU, serta meningkatkan konsolidasi dengan masyarakat luas.